West Seno Field

West Seno Field
Crane Nautilus

Senin, 21 April 2014

Sejarah Pembuatan Tali Tambang Hingga Muncullah Wire Rope

Pembuatan tali adalah sebuah seni rahasia yang hanya dimilik oleh perkumpulan pekerja di Abad Pertengahan. karena kerahasiannya sampai saat inipun hanya ada sedikit bukti tertulis tentang seni tersebut.
 
Teknik pembuatan tali tambang di masa prasejarah tidak pernah tercatat, tetapi beberapa bukti yang ditemukan menunjukkan kalau pembuatan tali telah dilakukan sejak 17.000 SM (Sebelum Masehi). Tali kuno ini dibuat dengan teknik pelintir, atau dikepang. Petunjuk awal dari pembuatan tali tambang berdasarkan fungsinya sendiri datang dari jaman Mesir Kuno, bersamaan dengan bukti hasil karya mereka.
Dikatakan, Orang Mesir kuno membuat tali tambang dengan menggunakan tali berpemberat yang diikatkan pada sebatang tongkat kayu. Tali tambang yang dibuat diputar menggunakan tali berpemberat itu mengelilingi tongkat kayu hingga menghasilkan jalinan kepangan. Tiga jalin kepangan kemudian diputar lagi dengan arah berlawanan. Demikian teknik yang diduga berasal dari prasasti yang ditemukan. Tapi realitanya, teknik tersebut sangat sulit untuk diwujudkan. Sepertinya akan lebih mungkin jika yang dimaksud oleh prasasti tersebut adalah material yang digunakan adalah material statis semacam patok kayu berpemberat, bukan tali berpemberat. Patok kayu ini dipahat untuk menghasilkan tali yang dimaksud, meski tidak dapat menghasikan tali tambang dengan ukuran yang panjang. Teknik ini sangat mirip dengan metode yang dipakai oleh orang Indian di Amerika Selatan sekitar tahun 1000 Masehi.
Di abad pertengahan (sekitar abad 13 sampai abad 14), mulai dari kepulauan Inggris Raya sampai Mediterania, tali tambang dibuat dengan menggunakan metode “Jalur Tali” yang memungkinkan dihasilkannya tali tambang yang berukuran panjang mencapai lebih dari 300 yards. Tali kapal yang pendek tidak berguna untuk kapal berbadan tinggi, yang memang memerlukan tali kapal berukuran panjang, berdiameter sama dan kuat. Tali tambang yang pendek perlu dianyam/disambung supaya bisa menjadi panjang. bentuk anyaman yang terkuat adalah anyaman/sambungan pendek dimana bagian tali yang disambung akan menjadi dua kali lebih tebal dibanding bagian lain, dan akan menimbulkan masalah di alat rigging seperti jalur pada katrol.
Sejarah aktual dari industri pembuatan tali tambang di masa pertengahan sangat minim. Salah satu bukti paling komprehensif dari sejarah pembuatan tali “ROPE, a history of the Hard Fibre  Cordage Industry in The United Kingdom ( TALI, Sejarah Industri Tali Temali Fiber di Kerajaan Inggris) hanya sedikit mengulas tentang pembuatan tali selama periode ini. Di tahun 1393 kita memiliki sedikit gambaran tentang tahap awal pembuatan tali tambang, yaitu “memutar benang” yang diambil dari potret Mandelshes “Buch in Nuremburg” (atau Buch di Nuremburg). Sedikit sekali perbedaan dari apa yang dipraktekkan 500 tahun kemudian dengan periode yang disebutkan (abad pertengahan). Perkembangan awal yang nyata dari pembuatan tali temali ini adalah sebuah penemuan di tahun 1792 yang disebut Cordelier, ditemukan oleh Edmund Cartwright (1743-1823)
Akhirnya, “Benang, simpul, dan tali tambang bisa dibuat dengan mesin saat ini, tetapi pembuat tali dimasa lampau terbiasa membuatnya dengan “Jalur Tali”. Prinsip dari Jalur tali adalah benang yang diregangkan di antara dua kait yang berputar, yang terkadang berjarak sampai 300 yard, dan kedua kait ini memelintir benang bersamaan. Angkatan Laut membutuhkan minimum 120 fathom (720 feet), yaitu minimum yang dibutuhkan untuk melabuhkan jangkar kapal.

Selasa, 01 April 2014

DASAR MAINTENANCE



Perawatan

Artinya: Suatu kegiatan  service Perawatan adalah suatu kegiata service untuk  mencegah timbulnya keausan  tidak  normal  (Kerusakan) sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang di rekomendasikan oleh pabrik.


TUJUAN:Tujuan perawatan dapat di simpulkan menjadi 3 (Tiga) sasaran yaitu ;

1. Agar suatu alat.selalu dalam keadaan siaga siap pakai. (High avaibility = berdaya guna physic yang tinggi).
2. Agar suatu alat selalu dalam kemampuan  prima, berdaya guna mekanis yang paling baik (Best performance).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce repair cost).


Yang  menjadi  masalah  didalam  perawatan  / pemeliharaan  alat  berat adalah pengertian mengenai biaya yang serendah – rendahnya atau se- efesien  mungkin.  Kebanyakan  orang  melihat  masalah  perawatan  ini secara sepotong – sepotong atau hanya melihat biaya awal atau biaya sesaat   yang  timbul   pada   saat   perawatan   akan   dilakukan,   tidak melihatnya  secara  keseluruhan  dan  tidak  memperhitungkan  seluruh biaya yang dibutuhkan; baik untuk perawatan maupun perbaikan selama alat alat berat tersebut dioperasikan.
Akibat  biaya  perawatan  ditekan  serendah   rendahnya  jauh  dibawah biaya minimal yang dibutuhkan untuk perawatan, dan mereka mengang- gap hal ini sebagai langkah yang baik untuk efisiensi, padahal yang akan terjadi adalah kebalikannya. Dengan menekan biaya perawatan sampai jauh  dibawah  titik  minimal  maka  kondisi  alat berat  tersebut  menjadi


sangat  rentan  terhadap  kerusakan  dan  akan  membuat  alat  berat tersebut   rusak  sebelum   waktunya   sehingga   mengakibatkan   biaya perbaikan menjaditinggi, dan tentunya secara keseluruhan menga - kibatkan  biaya  down  time,  biaya  operasi  dan  biaya  kepemilikan  alat berat tersebut akan menjadi sangat tingggi. Melihat biaya perawatan dan biaya perbaikan; sebenarnya seperti melihat gunung es dilautan, dimana biaya perawatan  berada  dibagian  atas permukaan  yang biasa terlihat dengan mudah, sedangkan biaya perbaikan berada dibawah permukaan dan sulit untuk dilihat.
Bila kita melihat biaya perawatan tersebut sebagai komponen biaya saja

dan kita cenderung untuk menekan atau memperkecil biaya perawatan tersebut,  maka  kita  akan  kecewa  besar  karena  dengan  memperkecil biaya perawatan maka biaya perbaikan yang berada dibawah permukan justru akan berubah menjadi sangat besar.


Hal  ini  terjadi  karena,  dengan  memperkecil  biaya  perawatan  maka berarti kita mengabaikan perawatan dengan kita mengabaikan perawat - an maka alat berat akan mudah dan cepat rusak, sehingga biaya per- baikan yang ditimbulkan  akan sangat besar seperti contoh sederhana berikut ini :



  1. Oli engine harus diganti setiap 250 jam. Karena ingin menghemat oli baru diganti pada 400 jam; akibatnya  kualitas oli menjadi rendah, kekentalannya berkurang, sifat pembersihannya hilang dsb, sehingga oli  tidak  bisa  lagi  melumasi  engine  tersebut  dengan  sempurna, akibatnya komponen utama engine yang mahal mahal seperti Crank shaft, Connecting Rod dan sebagainya bisa rusak sebelum waktunya.
  2. Joint   joint  atau  bearing   bearing  pada  traktor/loader  harus dilumasi secara teratur dengan grease/gemuk pada waktuwaktu yang telah  ditentukan,   karena   ingin   hemat   maka   waktu   pelumasan


diperpanjang, akibatnya joint – joint ataupun bearing bearing tersebut menjadi kering dan rusak jauh sebelum waktunya rusak.
Perlu diingat bahwa Philosophy perawatan adalah, melaksanakan perawatan alat berat secara teratur, dengan sempurna dan dengan menggunakan biaya yang wajar untuk mendapatkan tingkat Mechanical Availability yang tinggi dan untuk menghindari atau mengurangi biaya perbaikan tak terduga semaksimal mungkin.

Perbandingan jenis pekerjaan pada perawatan dan perbaikan pada umumnya.


Dari penjelasan tersebut diatas, terlihatlah bahwa perawatan alat berat memegang   peranan   yang  sangat   penting   untuk   menjaga   dan meningkatkan   Mechanical   Availability   dari   setiap   alat  berat,   dan perawatan alat berat ini haruslah diutamakan. Karena dengan perawatan yang sempurna, maka kerusakan/perbaikan  yang tak terduga dari alat berat tersebut justru dapat dihindari atau paling tidak dikurangi.