Pembuatan
tali adalah sebuah seni rahasia yang hanya dimilik oleh perkumpulan pekerja di Abad
Pertengahan. karena kerahasiannya sampai saat inipun hanya ada sedikit
bukti tertulis tentang seni tersebut.
Teknik pembuatan
tali tambang di masa prasejarah tidak pernah tercatat, tetapi beberapa bukti
yang ditemukan menunjukkan kalau pembuatan tali telah dilakukan sejak 17.000 SM
(Sebelum Masehi). Tali kuno ini dibuat dengan teknik pelintir, atau dikepang.
Petunjuk awal dari pembuatan tali tambang berdasarkan fungsinya sendiri datang
dari jaman Mesir Kuno, bersamaan dengan bukti hasil karya mereka.
Dikatakan, Orang
Mesir kuno membuat tali tambang dengan menggunakan tali berpemberat yang
diikatkan pada sebatang tongkat kayu. Tali tambang yang dibuat diputar
menggunakan tali berpemberat itu mengelilingi tongkat kayu hingga menghasilkan
jalinan kepangan. Tiga jalin kepangan kemudian diputar lagi dengan arah
berlawanan. Demikian teknik yang diduga berasal dari prasasti yang ditemukan.
Tapi realitanya, teknik tersebut sangat sulit untuk diwujudkan. Sepertinya akan
lebih mungkin jika yang dimaksud oleh prasasti tersebut adalah material yang
digunakan adalah material statis semacam patok kayu berpemberat, bukan tali
berpemberat. Patok kayu ini dipahat untuk menghasilkan tali yang dimaksud,
meski tidak dapat menghasikan tali tambang dengan ukuran yang panjang. Teknik
ini sangat mirip dengan metode yang dipakai oleh orang Indian di Amerika
Selatan sekitar tahun 1000 Masehi.
Di abad
pertengahan (sekitar abad 13 sampai abad 14), mulai dari kepulauan Inggris Raya
sampai Mediterania, tali tambang dibuat dengan menggunakan metode “Jalur Tali” yang memungkinkan dihasilkannya tali tambang yang
berukuran panjang mencapai lebih dari 300 yards. Tali kapal yang pendek tidak
berguna untuk kapal berbadan tinggi, yang memang memerlukan tali kapal berukuran
panjang, berdiameter sama dan kuat. Tali tambang yang pendek perlu
dianyam/disambung supaya bisa menjadi panjang. bentuk anyaman yang terkuat adalah
anyaman/sambungan pendek dimana bagian tali yang disambung akan menjadi dua
kali lebih tebal dibanding bagian lain, dan akan menimbulkan masalah di alat
rigging seperti jalur pada katrol.
Sejarah aktual
dari industri pembuatan tali tambang di masa pertengahan sangat minim. Salah
satu bukti paling komprehensif dari sejarah pembuatan tali “ROPE, a history of
the Hard Fibre Cordage Industry in The
United Kingdom ( TALI, Sejarah Industri Tali Temali Fiber di Kerajaan Inggris)
hanya sedikit mengulas tentang pembuatan tali selama periode ini. Di tahun 1393
kita memiliki sedikit gambaran tentang tahap awal pembuatan tali tambang, yaitu
“memutar benang” yang diambil dari potret Mandelshes “Buch in Nuremburg” (atau
Buch di Nuremburg). Sedikit sekali perbedaan dari apa yang dipraktekkan 500
tahun kemudian dengan periode yang disebutkan (abad pertengahan). Perkembangan
awal yang nyata dari pembuatan tali temali ini adalah sebuah penemuan di tahun
1792 yang disebut Cordelier, ditemukan oleh Edmund Cartwright (1743-1823)
Akhirnya,
“Benang, simpul, dan tali tambang bisa dibuat dengan mesin saat ini, tetapi pembuat
tali dimasa lampau terbiasa membuatnya dengan “Jalur Tali”. Prinsip dari Jalur
tali adalah benang yang diregangkan di antara dua kait yang berputar, yang terkadang
berjarak sampai 300 yard, dan kedua kait ini memelintir benang bersamaan.
Angkatan Laut membutuhkan minimum 120 fathom (720 feet), yaitu minimum yang
dibutuhkan untuk melabuhkan jangkar kapal.